Wayang — Bayang-Bayang

“Apakah engkau tak memperhatikan bagaimana Tuhan memanjangkan bayang-bayangNya?”

Tajalli dari Dzat kadang diistilahkan sebagai wujud idhofi, dinamakan juga bayangan.

Tuhan, dalam keabadianNya yang tak bisa kita jangkau, mengenal Diri-Nya sendiri sebagai keindahan, keagungan dan kesempurnaan abadi. Dia ingin dikenal. Agar Dia bisa merefleksikan Dirinya Sendiri, maka Dia menciptakan “cermin-cermin” yang beraneka ragam dari Dirinya Sendiri. Maka, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah merupakan cermin-cermin tersebut. Cermin yang baik adalah cermin yang mempunyai dua sisi, yaitu sisi terang dan sisi gelap

Dalam hal ini manusia mempunyai sifat seperti cermin tersebut, karena manusiapun mempunyai dua sisi, yaitu qolbu sebagai sisi terang dan jasmani sebagai sisi gelap. Semakin terang qolbu, semakin jelas pula qolbu merefleksikan Tuhan, sesuai dengan Hadits Qudsi :

“Aku tidak bisa ditampung bumi maupun langit, tapi aku bisa berada dalam hati seorang mukmin yang benar”

“Di dalam setiap rongga anak Adam, Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, di dalam dada ada kolbu, di dalam kolbu ada fuad, di dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada sir, di dalam sir ada Aku tempat Aku menyimpan rahasia”

Setiap cermin tidak ambil bagian dalam pengamatan; cahaya yang terang benderang dan kegelapan cermin merupakan alat pengamatan. Walaupun cerminnya beraneka ragam, namun Wajah Sang Pengamat Tetap Satu. Bila kemudian cerminnya hancur luluh, Wajah Sang Pengamat Tetap Abadi.

Manusia adalah hanya “bayangan” dari Wujud. Yang namanya bayangan, ia sesungguhnya tak ada wujudnya meski pada saat yang sama tampak ada. Bayanganmu di cermin yang jernih tentu jelas kelihatan, tetapi bayanganmu tentu bukan wujud dirimu. Jika kau bergerak, pantulan bayanganmu pun ikut bergerak. Bayangan mengikuti gerak dari sumber bayangan.

Dalam bahasa Jawa, wayang adalah bayangan. Wayang bergerak bila digerakkan oleh dalang.

Dalang membuat wayang, menatah dan mengukir dan menghias, dan dalang pula yang menggerakkannya sesuai keinginannya.

“Dia yang menciptakanmu dan perbuatanmu.”

Wa Allahu a’lam
embahnyutz

Leave a comment